It’s Not Living (If It’s Not With You)

SANDA:
2 min readApr 4, 2024

--

Photo by Pinterest

And all I do is sit and think about you
If I knew what you’d do
Collapse my veins, wearing beautiful shoes
It’s not living, if it’s not with you

— It’s Not Living (If It’s Not With You) by The 1975

Aku berdiri di tengah keramaian, namun aku merasa sendiri — merasa kosong. Seperti berjalan dalam mimpi, hidup terasa abu-abu tanpa kamu. Setiap hari terasa seperti petunjuk, seolah aku memainkan sebuah drama tanpa perasaan yang nyata.

Aku mencoba untuk tersenyum, mencoba untuk tertawa, mencoba untuk menikmati hidup dengan harap kebahagiaan lekas menyembuhkan sayatan yang ada pada diriku. Tapi tanpa kamu semua terasa hamba. Semua warna tergesa untuk pudar, semua suara seakan menjauh. Dan setiap detik terasa sangat lama.

Kamu tahu? Aku merindukanmu — lagi. Aku merindukan bagaimana caramu tersenyum dengan lembut, bagaimana suaramu mengalun dengan tenang (kadang-kadang aja sih), bagaimana cara matamu mengisyaratkan sebuah kasih sayang yang tak terucapkan. Satu hal yang paling membuatku rindu, ketika kamu mulai bercerita hal random yang membuat tawa terbang melayang.

“Lai, pagi ini aku sudah membunuh 5 cicak dengan sekali pukulan. Ibun marah karena pancinya jadi peyok gara-gara aku pakai pukul cicak hahaha.”

“Tadi pagi aku hampir di pukul sapu Bu Lastri gara-gara ketahuan mencuri mawarnya. Aku bilang kalau mawarnya cantik seperti dirinya, jadi aku ingin mengambilnya untuk ku berikan pada orang yang ku cintai. You know, what happened next, Lai? Dia memberiku satu pot mawar — nah ini ku berikan untukmu. Di rawat ya!”

“Tadi malam aku ikut Baba ronda, hanya ikut saja — sampai pos ronda aku tertidur hingga matahari menyala. Kata Baba ‘Sal hanya berpindah tempat tidur. Sepanjang malam hanya mengikuti kegiatan ronda lewat mimpi. Mungkin Sal bermimpi menangkap penjahat dengan kekuatan tidurnya yang legendaris.’ HAHAHA Baba bilang gitu masa.”

“Lail, ada kodok lewat barusan, dia bilang ‘Hai’ gitu.”

Dan banyak lagi. Aku rindu setiap pagi menunggu cerita mengejutkan darimu lagi.

Aku mencoba melupakanmu perlahan-lahan. Mencoba untuk melanjutkan hidup dengan normal tanpa bayang-bayangmu. Setiap kali ku coba, aku selalu gagal. Seakan aku tenggelam dalam kenangan masa lalu. Setiap lagu yang aku dengar, setiap tempat yang aku kunjungi, semuanya mengingatkanku pada mu.

Aku harus bergerak maju. Tapi tanpa kamu — tanpa menjadi kita. Semua terasa seperti hidup dalam mimpi yang tak berujung. Seolah-olah aku terjebak di ruang dan waktu yang tidak ku ketahui dimana? Kapan? Selanjutnya bagaimana?

--

--

SANDA:
SANDA:

Written by SANDA:

Hanya untuk bersenang-senang.

No responses yet